Kamis, 01 November 2007

Mengupil?

Mendengarnya aja udah kebayang gimana..mengupil itu termasuk kata kerja (awalan me--). honestly gue juga udah ngerasa "aneh" dengan kata "mengupil" ini..jujur aja, mengupil itu identik dengan mengeluarkan sesuatu "benda" dari lobang hidung.. "benda" di dalam lobang hidung itu dapat berupa kotoran, polusi atau asap kendaraan yang intinya adalah sesuatu yang sifatnya "kotor". bentuknya bisa gede, kecil, ngga berbentuk (bercampur ingus), tergantung kita, biasanya tangan kita udah secara otomatis membantuknya menjadi sebuah adonan "upil" yang kecil/gede (betul?ngaku!!!)

hebat banget, gue nyari di kamus aja ngga ketemu, sampe kelimpungan..nyari di wikipedia indonesia cuma nyantumin artikel pendukung aja dan memperjelas bahwa mengupil itu perbuatan tidak baik..ngga tau apakah nanti masuk ke dalam perbuatan tidak menyenangkan, apalgi jika dilakukan di tempat umum..bisa saja sebentar lagi ada larangan mengupil di tempat-tempat umum, karena mengganggu keindahan pemandangan, bertentangan dari sisi kesopanan (asusilakah??) dan menularkan bahaya "orang lain kepengaruh untuk mengupil juga".

gue nulis bener-bener terispirasi abis oleh kelakuan orang-orang yang pernah gue lihat dan gue juga (tapi gue ngupil liat-liat tempat, mengupil di kamar mandi supaya benar bersih).

1. mereka yang biasanya mengupil di bis,
mereka ini biasanya tidak memandang bapak..ibu..mba..mas..jeng..ses..dedek atau apa panggilannya, yang jelas mereka akan memasukkan jaring telunjuk (biasanya) ke dalam lobang hidungnya secara bergantian, dimulai dari lobang hidung sebelah kanan/kiri asli gue ngga bisa prediksi tergantung mereka mikirnya yang paling berisi, lobang hidung sebelah mana. the fact is: setelah mengupil biasanya secara tak sadar/sadar (masa ngga sadar? mungkin bahasanya di bawah alam sadar:ga perlu perintah dari otak untuk melakukan hal ini, karena sudah otomatis sama halnya dengan kita bernafas), tapi ada pengecualian kalau mereka sadar tapi emang dasar gitu tetep aja ngga ngaruh antara sadar n ngga sadar, mereka akan menempelkan "benda" itu di handle (pegangan di bis, yang dibangku atau pegangan untuk berdiri) atau sebagian akan menempelkannya di baju atau celana, tas barang-barang mereka yang mereka inginkan. bayangkan ketika orang lain memegang handle di bis itu, ditambah dengan apa yang mereka pegang sebelumnya (habis mencet jerawat, habis BAB (kurang bersih n ngga bersihin tangan dengan sabun) or benda lain yang memang mengandung bakteri.
biasanya bakteri kalo di saluran pencernaan: di faeces/tinja ada bakteri coli (kalo ini masuk ke dalam pencernaan lagi lewat mulut bisa mneyebabkan diare..)
kalo bakterinya di muka, atau organ tubuh lainnya: ada mpok stapilococcusnya (apalagi abis memegang bisul)

2. mereka biasanya mengupil dengan tissue
menurut gue ini agak safe dikit, at least jangan meletakkan "benda " itu di sembarang tempat. cuma dari sisi pemandangan ini ngeganggu banget. keliahatan jorok banget, ngorek-ngorek lobang hidung dan secara refleks mereka akan melihat gimana bentuk "benda" yang dikeluarkan dari lobang hidung mereka (whether itu warnanya hitam, kuning, ijo ato ungu sekalian tergantung mereka kegiatannya apa). yang biasanya terkena polusi akan berwarna hitam, yang lagi pilek akan warna hijau dan bentuknya lendir (jangan jijikan, stop it's a part of your body guys!!)dan terakhir tissue tempat "benda" itu bernaung segera dibuang atau ditaro dalam saku, tas n lupa ngebuang ( can you imagine that?, dan dengan fakta tas berinteraksi dengan benda-benda lai seperti dompet, tas atau hp?). jangan lupa ngebuangnya

3. mereka yang merupakan pekerja kantoran
umumnya kerja di depan mereka ada komputer, printer, meja.
setelah mengupil biasanya spontan (balik lagi sebenernya ini, bukan dilakukan karena ngga sadar tapi karena dilakukan berulang-ulang dan dalam keadaan sub-consious /alam bawah sadar, cenderung lebih mudah diterima oleh tubuh sebagai hal yang sudah biasa, mkanya gitu ngupil apalagi udah kebiasaan ngga susah lagi untuk nempelin "benda" itu ke benda-benda terdekat. be ware deh, di taru di barang-barang nya pada akhirnya yang make barang itu kita juga, and kalo temen minjem and nemuin "benda keramat" itu di situ, trus pake nanya "eh, ini apaan sih?" mau jawab pake apa

4. terakhir,
tiap orang ada saatnya dia merasa ada sesuatu yang ngga bersih di hidungnya atau merasa hidungnya ngga bersih. biasanya perasaan was-was akan muncul . " ada upil ngga ya? ntar keliatan orang malu gue?" atau gini "aduh, kayanya tadi gue ngupil kurang bersih and tuntas deh, masih ada yang nyangkut". secara pasti perasaan gini akan ngasih sign ke kita negrasa ngga nyaman, pasti hidung sering dipegang atau nutupin pake tissue. apalgi mereka yang setiap saat harus ketemu dengan orang ?wuihh..

sebenernya ngupil itu boleh-boleh aja, tetapi ingatlah peraturan yang ngga pernah ditulis (norma kesopanan)inga-inga pelajaran PPKN, Kewarganegaraan..lakukan di kamar madi kek, ditempat yang ngga diliat orang n yang pasti ngga nyantolin "benda" itu di barang-barang yang digunakan..
hmm..another fakta nih, ada orang yang ngupil saat tidur (bahasanya setengah tidur, huaahh..itu sesuatu yang sudah di set di mindnya. gimana ngubahnya "jangan inget, kalau ngga bisa juga, langsung bangun n realize itu bad habbit..lucu juga ada orang bad habbitnya ngerokok, makan berlebihan ini bad habbit adalah ngupil!!!, dengan ngupil apalagi ngga bersiin tangan setelahnya bayangin aja bakteri n kuman dan temen karibnya yang lain pada bersekutu menghancurkan tubuh kita, misalnya setelah ngupil kita megang muka, mencet jerawat, megang makanan..wualahh..bayangkan saja..sebenernya tubuh kita ngga langsung sakit karena "mahluk-mahluk itu" tapi kalau bisa hidup bersih kenapa ngga dicoba..karena merdeka norma kesopanan juga merdeka ? bagaimana dengan orang yang misalnya BAK di tengah jalan raya (selain kumpulan orang "insane" apa lagi disebutnya) sebenernya ngga setragis itu sih, karna banyak orang nganggap ngupil dengan berbagai gaya tersebut di atas adalah sangat wajar!? gimana nih dengan yang sekolah tinggi-tinggi (sampe langit juga ?)?masih gitu juga ngga mikirnya?

huahuahahauahahah...

Tidak ada komentar: