Ngompol, atau bahasa lainnya buang air seni di celana secara sengaja (atau tidak sengaja?!)
Ngompol, masih wajar kalau iya masih bayi, anak usia 3 tahun kebawah. Masih melatih tubuhnya untuk mengeluarkan cairan kemih (air seni), tetapi apa mau dikata bila yang ngompol adalah anak usia 5 tahun (mungkin masih ada pengecualian), yang ngompol anak yang sudah sekolah TK, SD atau bahkan SMP (ada ya? ada dong...) Ciumlah baunya, pesing dan bila bau itu menempel di kasur (paling sering sebagai tempat kejadiannya) atau di sofa.
Ngompol, disuruh minum cairan dalam kobokan??
Saran atau anjuran seperti ini yang berkembang di tengah-tengah masyarakat (terutama masyarakat awam) atau bahkan kita sempat mendengar "anjuran/saran?" ini. Absolutely, salahlha..
Kobokan: tempat untuk cuci tangan, tangan sebelumnya memegang apa,kemudian dicuci/dibasuh di dalam mangkok khusus/baskom (biasanya digunakan) kemudian cairan di dalamnya DIMINUM??
cairan di dalam kobokan pasti mengandung sejumput (caelah bahasa apaan neh) atau diganti sejumlah kuman atau bakteri (patogen atau non).
Fact!
Yang pasti meminum cairan di dalam kobokan tidak dapat menyembuhkan kebiasaan ngompol di celana, apa hubungannya?? apa dasarnya?apakah bakteri dan kotoran di dalam kobokan bergerak sendiri di dalam tubuh atau tepatnya saluran kemih untuk menghentikan kebiasaan ngompol. Yang pasti ngompol..bisa dijadikan terbiasa (pada saat ngompol biasanya si pe-ngompol biasanya sedang bermimpi ngompol pada saat BAK di celana, (halaah bahasanya), Ingatkan sebelum go to bed, untuk Pee terlebih dahulu, bangunkan di tengah malam dan menjelang pagi (karena suhu yang dingin membuat orang lebih senang menahan BAK dan ingin lebih menikmati tidurnya dengan nyenyak). Hasilnya: Terjadilah genangan air di tempat tidur alias Ngompol dengan bau semerbak kemana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar