GOUT atau penyakit asam urat sudah dikenal orang sejak lama. Bahkan, Hippocrates telah menyebut masalah gout ini dalam tulisan- tulisannya. Pada dasarnya penyakit ini merupakan bentuk dari gangguan metabolisme purin. Akibatnya, kadar asam urat dalam darah menjadi berlebihan. Normalnya kadar asam urat dalam darah kurang dari 7mg%. Asam urat bukan berarti rematik. ''Rematik disebabkan adanya kristal asam urat yang melekat pada persendian. Pada saat kristal itu menumpuk, maka terjadi rasa nyeri dan sakit. Rasa sakit itu juga bisa terjadi bila kristal yang melekat pada sendi itu lepas.
Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dalam sel tubuh. Asam urat ini dibawa ke ginjal melalui aliran darah untuk dikeluarkan bersama air seni. Ginjal yang sehat akan mengatur kadar asam urat dalam darah agar selalu dalam kadar normal. Asam urat yang berlebihan tidak akan tertampung dan terolah seluruhnya oleh tubuh. Kelebihan itu akhirnya menumpuk pada sendi dan jaringan.
Makanan yang sebaiknya dipantang adalah jeroan (hati, ginjal, paru dll) roti manis, daging asap, dan sardin. Asupan protein perlu dibatasi karena dapat merangsang biosintesis asam urat dalam tubuh. Beberapa makanan sumber protein yang bisa dikonsumsi adalah telur, susu, dan keju. Sayuran, boleh saja dikonsumsi karena hanya mengandung sedikit purin, kecuali untuk bayam, bunga kol, jamur, dan kacang-kacangan yang dikeringkan. Selain dari makanan, alkohol (termasuk tape dan tuak), serta obat-obatan tertentu seperti obat bersifat diuretik penurun tekanan darah tinggi (menaikkan produksi air seni dan mineral), atau dosis kecil aspirin dalam jangka panjang untuk mencegah serangan jantung, pun bisa melambungkan kadar asam urat.
Selain makanan faktor genetika dapat menjadi pemicu asam urat, pasien kanker juga rentan mengalami hiperurisemia (kadar asam urat tinggi). Ini lebih sebagai akibat dari obat-obatan yang diminum.
Hasil penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa bangsa Maori di Selandia Baru, bangsa Filipina, dan bangsa-bangsa Asia Tenggara mempunyai kecenderungan menderita penyakit ini, ada beberapa etnis di Indonesia yang berbakat menderita asam urat sangat tinggi. Mereka adalah Batak, Toraja, dan Manado. Yang jelas, ini bukan disebabkan hanya oleh faktor makanan. Dari penelitian antropologi, ketiga suku itu memperlihatkan kecenderungan yang tinggi terhadap penyakit ini.
Senin, 17 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar