Minggu, 24 Februari 2008

terlalu kaku

me: "Anda sudah harus membiasakan diri untuk mengurangi konsumsi daging, gorengan makanan bersantan".
Cust: "Hah, berarti mulai sekarang makan rebus-rebusan saja ya?" wajahnya melotot ke arah saya dengan setengah bingung, mungkin tidak percaya, tidak terkatakan harus meninggalkan daging, gorengan, makanan bersantan dan teman-temannya.
"di cap" sering memvonis "pasien", customer yang konsul tentang makanan yang harus dikonsumsi. Bukan memvonis, tetapi detail kata-kata saran sebenarnya sangat jelas bila didengarkan dengan "baik" (fokus dan serius mendengarkan maksudnya). Tetapi apa mau dikata, pemahaman yang seperti ini sangat susah untuk diartikan dengan benar, arti kata "mengurangi" disamakan dengan "tidak sama sekali" atau "kiamat" atau "akhir dari segalanya" karena tidak akan bertemu dan memakan makanan kesukaan itu lagi. Bukan kesana arah pemahaman yang mau dituju. Jujur saya melihat hal itu, bukan dari keinginan ingin untuk "merubah" atau "beralih" hanya sejenak "mengadopsi" pola makan yang "sedikit" sehat (sedikit demi sedikit lama kelamaan menjadi bukit) tetapi "ketidak relaan" untuk sejenak membuka wacana akan pola makan yang harusnya ditelaah terlebih dulu. Bahasanya "teliti sebelum membeli" berarti sebelum benar-benar "mengadopsi" pola makan ada baiknya "teliti" mendengarkannya.
Hidup sehat (bukan, maksudnya memulai untuk memakai pola hidup sehat adalah proses) bukan sebuah mata pelajaran tetapi ilmu yang isinya adalah prinsip dalam menerima sesuatu untuk "disetujui" atau bahkan untuk dilaksanakan. Betul?
Mata pelajaran atau mata kuliah berarti suka tidak suka harus diikuti beda dengan prinsip, ketika kita setuju akan sesuatu maka tidaklah sulit bagi kita untuk mengikuti yang kita setujui.
Tidak memakan daging, makanan yang diolah dengan digoreng, makanan yang mengandung santan tidak sama dengan mengurangi mengkonsumsinya. Terlalu kaku untuk benar-benar serius melakukannya, hanya dapat bertahan dalam harian dijamin kembali ke pola yang lama dengan segera. Kecuali, karena memang penyakit sudah terdeteksi dan gejalanya maka "makanan" itu harus benar-benar dihindari. Saya yakin, sekarang semua orang sangat kritis dengan kesehatannya, sedikit saja mendengar kata kolesterol, asam urat, trigliserid jantung berdegup kencang. Ketakutan..wajar, saya juga merasakannya.
Wuah, berarti Ida sudah tidak mengkonsumsi daging, makanan yang digoreng atau bersantan ya? jangan salah, mungkin beberapa waktu yang lalu, inilah yang membuat saya sangat sulit untuk memulai "makan yang sedikit baik dari biasanya". Apa yang kurang, ternyata di pemahaman saya sendiri tentang makanan itu.
Menurut pakar gizi dan kesehatan, komposisi makan sehari-hari kita seharusnya adalah 80% sayur dan buah-buahan (makanan beralkali tinggi) serta 20% nasi, daging, ikan, roti dan lain-lain (makanan berasid tinggi). Tetapi yang biasa kita makan justru sebaliknya yaitu : 80% adalah nasi, daging, ikan, roti dan 20% adalah sayur dan buah-buahan. Komposisi yang salah ini, selama bertahun-tahun terjadi akumulasi, menyebabkan darah kita menjadi semakin asid dan semakin kental. Darah yang kental menyebabkan kerja jantung menjadi semakin berat. Aliran darah menjadi lambat, menyebabkan lebih banyak endapan terjadi dalam pembuluh darah. Akibatnya timbul penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Misalkan, hari minggu lalu saya tidak berada di rumah. Seharian di luar dan otomatis, makanan keluarga yang disukai kita biasanya fastfood (mcd-hogbent), dalam acara bersama keluarga sering "bertarung" dengan makan apa, bukan dengan tidak makan sama sekali, saya ikut saja memakan makanan yang sama dengan keluarga..tetapi: saya akan meningat porsi yang mau saya konsumsi. Belajar memahami fungsi makanan bagi tubuh bukan karena "banyaknya" (harus banyak berarti baik untuk tubuh) tetapi dengan porsi seperti ini apakah cukup untuk menolong tubuh saya bekerja dengan baik atau tidak. Nah, perjuangan ini jujur bukan sangat mudah, sulit itulah yang pertama kali saya temukan ketika berusaha memulainya. Seringkali kegagalan menerapkannya membuat saya hampir menyerah tetapi berkali-kali gagal akhirnya membuat saya lebih kuat "melawan".
Seberapa sering gagal: dalam sehari mungkin bisa dua kali, setelahnya saya akan makin terbiasa. Masalahnya berkisar antara: tidak meningat komitmen selagi makan, terlalu "kaku" hingga akhirnya kondisinya kumulatif dan ingin menghabiskan makanan dalam jumlah berlebihan.
Terlalu sering "menghukum" diri karena "melanggar" pola makan yang ditetapkan dapat membuat kita makin sering terjatuh. Membuat kita tenggelam dalam perasaan bersalah hingga akhirnya makin jatuh. Makanlah makanan apa saja yang ingin dimakan, tetapi bukan berarti lepas kontrol, Sudah tahu jenis makanan tertentu kurang baik bagi kesehatan tetap dikonsumsi bahkan berlebihan.
Sering mendengar kata-kata ini "wah, daripada ngga bisa nikmatin hidup, gue ngga mau batasin makan apapun". Setelah yang bersangkutan sakit, bayar saja dengan harga mahal boro-boro untuk mencicipi makanan saja akan "haram".

Selasa, 19 Februari 2008

inikah rasanya jetlag

betapa Nikmatnya Jetlag..itulah yang saya rasakan kemarin rasa nikmatnya lebih kepada kesakitan yang luar biasa..
Sebelumnya saya tidak pernah merasakan jetlag, biasa saja. Karena memang pekerjaan saya yang harus mobile setiap bulannya. Pontianak, Medan, Palembang, Makassar kota-kota yang harus dikunjungi. Hal yang sangat biasa setiap melakukan tour duduk sepanjang hari, menghabiskan waktu untuk menunggu flight dan akan segera mendapatkan kabar "delay". Kata - kata yang sangat "biasa" dan akan dipaksakan untuk biasa dengan efeknya. Dibalas dengan perjalanan ke tempat tujuan..
Segera setelah menginjakkan kaki di rumah, jam 8.30 PM, masih terasa baik, segera setelah membereskan barang-barang, mulailah pusing tiba-tiba, berjalan seolah-olah miring, keseimbangan tidak ada, lemas, mendadak mau jatuh, kaki terasa berat. Saya paksakan untuk duduk sebentar, ternyata tidak berpengaruh akhirnya saya paksakan saja membereskan barang saya. Kemudian rasanya seperti tidak bernafas, jalan dalam keadaan miring hingga malam rasanya juga belum pulih. Syukur saja pagi ini saya terbangun telat, sehabis itu olahraga selama 15 menit dan masih sempat menghirup udara sebelum terpolusi. Saya kembali segar dengan tidur yang enak dan nyaman.
Setiap orang memiliki jam biologis yang mengatur ritme proses bio kimia di dalam tubuh. Jam biologis juga disebut siklus circadian yang menjalankan irama utama tubuh pada siklus 24 jam. Dengan siklus gelap-terang yang tetap dan teratur, irama tubuh dengan sendirinya menyelaraskan diri dengan irama lingkungan.Ketika Anda melewati zona waktu siklus gelap terang yang berbeda secara mendadak, keseimbangan ini pun terganggu. Misalnya di waktu tidur, Anda malah menghadiri konferensi yang membutuhkan penampilan prima. Dalam kondisi inilah, siklus biologis Anda terganggu. Terganggunya siklus ini, disebut Jetlag.Jetlag umumnya terjadi ketika Anda berada di wilayah dengan zona waktu berbeda, misalnya dari Jakarta ke Eropa atau Amerika yang perbedaan waktunya lebih dari 12 jam (seharusnya). Perubahan secara mendadak - misalnya dengan menggunakan pesawat, membuat tubuh tak mampu menyesuaikan diri.
Gejala jetlag bisa terjadi cepat atau lambat. Gejala yang cepat bisa berupa kebingungan, kurang konsentrasi, lelah, daya ingat dan kekuatan fisik berkurang, serta mengalami gangguan pencernaan. Sedang gejala lambat, berupa kelelahan akut, diare atau sembelit, sakit kepala, insomnia, atau nafsu makan hilang.
agar tidak terlalu larut dan sibuk mengurus diri karena jetlag, berikut tipsnya:
  1. Sisihkan waktu dua atau tiga hari untuk menyesuaikan kondisi tubuh setelah melakukan perjalanan panjang. Artinya jangan segera beraktifitas berat setelah tiba di tujuan.
  2. Hindari minuman beralkohol atau obat tidur, agar metabolisme tidak ikut kacau balau dan membuat efek negatif bagi tubuh.
  3. Banyak minum air putih untuk menormalkan irama circadian Anda. Makanlah yang cukup dan mudah di cerna agar tidak terlalu lesu dan lelah akibat jetlag.
  4. Bila perlu, bawa bantal milik sendiri atau benda kesayangan lain agar dapat tidur dengan mudah.
  5. Hindari kamar yang berdekatan dengan lift atau menghadapi ke keramaian, sehingga membuat Anda sulit tidur.
  6. Di pagi hari, keluar dari ruangan dan hirup udara pagi sambil melakukan gerakan-gerakan ringan yang membantu mengembalikan jam biologis Anda

Senin, 11 Februari 2008

bercak biru pada kulit, dicubit setan??

Dua hari yang lalu, tiba-tiba mbak di rumah mengeluh sakit di bagian punggungya dan benar saja ternyata daerah yang dikeluhkan terdapat bercak berwarna biru. Hal tersebut tentu sangat menggangu aktivitasnya sehari-hari di rumah, menyelesaikan pekerjaan rumah. My sister in Law pun sempat bingung pasalnya, dengan adanya bercak biru mbak jadi tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah. Saya melihat hal itu, hanya berpikir apakah pernah terbentur benda keras dan mungkin sebelumnya karena beberapa hari sebelumnya dia sempat kerokan.
Ternyata jawabannya bukan, terus terang saya kurang tahu jawabannya. Hingga akhirnya kakak saya laki-laki yang kebetulan dokter yang praktik di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur, menyarankan untuk dioleskan dengan salep untuk meluluhkan bercak biru, dan dia menyarankan untuk di bawa ke dokter menjalani pemeriksaan darah. Sehari setelahnya belum terdapat perubahan pada kulit tersebut tetap saja ada bercak biru. Setelah diperiksakan ke dokter, beliau mengatakan tidak ada mengarah kepada kemungkinan pada kelainan darah hanya terdapat "trauma" pada tulang bagian punggung akibat terlalu banyak gerakan tak semestinya (karena aktivitas di rumah)...syukurlah bukan penyakit
Mungkin diantara kita ada juga yang mengalami hal yang mirip, biasanya pasa saat-saat tertentu kita akan mendapati di bagian paha, tangan atau kaki tiba-tiba terdapat bercak warna biru dan bila kita tekan akan terasa sakit. Beberapa orang menyebutnya "habis dicubit setan) karena tiba-tiba saja terjadi dan kita tidak mengetahui penyebabnya sehingga begitulah cara kita menyebutnya..bagi orang yang kulitnya putih (terang), bila memperlihatkan hal tersebut mungkin saja sesuatu yang wajar, tetapi yang kita harus perhatikan aktivitas kita apakah masa-masa itu terlalu letih atau tidak. Bila bercak biru tersebut banyak, ada baiknya kita memeriksakan diri ke Lab atau ke dokter. Apakah ada masalah atau gangguan di darah.
Hemofili misalnya, masalah dalam darahnya kekurangan faktor pembeku darah, sehingga bila tubuhnya terluka atau mimisan maka darah yang mengalir susah terhenti. Hemofili pada dasarnya lebih banyak terdapat pada pria dibanding wanita.
Atau mungkin juga kelainan pada pigmen. Istilah dalam kedokteran dikenal dalam vitiligo . Kulit manusia yang berwarna disebabkan memiliki pigmen. Pigmen ini dibagi dalam empat bagian. Yang pertama melanin, pigmen ini memberikan warna coklat pada kulit, yang kedua pigmen karotenoid memberikan warna kuning, ketiga pigmen hemoglobin yang memberikan warna merah dan pigmen heboglobin atau tereduksi yang memberikan warna biru pada kulit.Dari empat jenis pigmen tersebut, menurutnya, pigmen melanin merupakan pigmen yang paling dominan pada tubuh manusia. Pigmen melanin ini dihasilkan oleh sel melanosit. Nah, apabila ada gangguan dalam proses pembentukan pigmen, maka dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
Bila mengalami gangguan atau timbul bercak biru tanpa disadari,
Bila hal tersebut terjadi bukan akibat suatu benturan, memang membuat kekhawatiran adanya suatu kelainan darah. Penyebabnya adalah kerusakan integritas pembuluh darah, kurangnya jumlah trombosit, fungsi trombosit yang abnormal, serta kelainan pembekuan darah.
Tidak mengalami perdarahan di tempat lain yang tampak sebagai, antara lain pembengkakan sendi, perdarahan gusi, mimisan (keluar darah dari hidung), bercak-bercak kebiruan/kemerahan yang luas dan sulit menghilang, maupun gejala perdarahan lainnya.
Demikian pula tidak ada gejala lain yang menyertai seperti nyeri-nyeri tulang maupun panas badan terus-menerus. Bila memar yang timbul tidak luas dan hanya di tempat tertentu, tanpa disertai keluhan perdarahan di tempat lain, disebut sebagai purpura simplex yang tidak memerlukan tindakan khusus (menurut Prof. Dr. H. Azhali, M.S., Sp.A.(K))

Jumat, 08 Februari 2008

Menu sehat or menu favorit?

haah, saat sekarang mengapa baru sibuk "diet", pola makan
termasuk saya
Dahulu menu sehat saya adalah
  1. Di pagi hari sarapan dengan mie instant (dicampur dengan kuah pertama) biasanya bila saya malas makan yang lain saya akan makan malam dengan mie instant juga. saya tidak bermaksud "menghasut" orang untuk tidak memakan mie instant, karena sampai hari inipun masih berjuang untuk mengurangi karena saya tahu untuk benar tidak mengkonsumsinya saya tidak mampu. Jalan yang saya tempuh mengurangi konsumsi mie instant, mengapa? Pengawet dalam mienya, dalam bumbunya, dalam kemasannya.
  2. Minuman yang saya sangat cintai dan sukai, banggakan (dahulu) adalah minuman bersoda. Satu botol (ukuran 1 liter) tidak sampai satu hari akan saya habiskan. Ditambah dengan cemilan teh kemasan (yang pasti rasanya manis, dingin). i don't like mineral water
  3. Saus tomat, kecap menu utama bila saya mengkonsumsi mie instant. Biarpun panas dan akhirnya harus menderita akibat memakan makanan yang panas, saya belum jera juga.
  4. Bakso, mie ayam itulah sasaran saya bila dalam kondisi "ngambek" makan makanan rumah
  5. Saya suka, cinta produk daging!! lebih dari sayuran sekalipun. Biarpun kakak saya yang laki-laki selalu ceramah tentang daging, toh saya tidak mau menggubrisnya.
  6. Menonton televisi semau saya, sepanjang hari dan satu-satunya aktivitas saya hanya memencet remote control
  7. Satu kebiasaan baik yang masih dilakukan : olahraga, lari pagi. setelah itu saya akan makan dan tidur

dengan pola hidup, pola makan seperti itu : saya mengundang penyakit sebanyak mungkin ke tubuh saya, dimulai dengan

  1. Berat badan saya naik sangat cepat, meskipun saya olahraga namun setelahnya tidur. Saya menimbun kalori itu.
  2. Saya suka makanan dan minuman yang manis, setiap hari, setiap saat. "Diracuni" dengan kata-kata "pantang, jangan menyisakan makanan"! jangan aneh, bila sudah kenyang hentikan makan, memaksa memasukkan makanan sampai muak, awal untuk memperbesar volume lambung, lihat saja
  3. mudah lelah, mudah ngantuk, mudah pusing karena kurang oksigen makanan yang masuk "tidak sehat" ditambah saya tidak suka minum air mineral
  4. Selalu mengkonsumsi obat-obatan (untuk sakit kepala, tidur), selain yang baik mengkonsumsi multivitamin (dicekokin oleh kakak laki-laki, dan saya bersyukur dipaksa mengkonsumsinya dahulu)
  5. "diracuni" tanyangan televisi, malas bergerak

Cukup sudah!! dan saya berhenti sekarang, saya merasa lebih baik, sangat baik dan akan lebih baik lagi :

  1. Saya menyukai air putih
  2. saya menyukai sayuran, buah
  3. Saya mengurangi makan daging, gorengan, mie

Bahaya yang mengintai kita adalah penyakit, kuncinya : mulut

mulut dan perut yang bertanggung jawab bila kita sakit? bukan, otak, pikiran kita yang bertanggung jawab !! memang untuk sempurna hampir sulit untuk dicapai, belajar untuk hidup sehat tidak salah. Manfaatnya akan kita rasakan dalam jangka waktu lama.