Memiliki tubuh berbentuk gitar spanyol, ramping, langsing atau mungkin kurus atau sekedar ingin menurunkan beberapa kilogram dari bobot sekarang ini, mungkin itu impian, harapan, cita-cita atau target kita di 2008, well..sebenarnya tidak ada salahnya, tidak ada yang melarang.
Menurut Researchers belakangan ini, Gender berhubungan erat. Salah satunya, wanita. Sangat memikirkan perubahan pada bentuk tubuhnya (wajar), namun terkadang menjadi sangat berlebihan, sangat mengkhawatirkan makanan yang masuk ke tubuhnya hingga berakibat memusuhi makanan, tidak mau makan sampai akhirnya memiliki gangguan dalam pencernaan. Namun saat ini telah berkembang, para pria juga banyak yang sangat "memusingkan" bentuk tubuhnya (menjadi atletis, berotot, tidak kurus/ceking). Sangat wajar, bila kita memperhatikan penampilan.
Wanna get this shape?

or this one?
Sekilas sudah terlihat perbedaan kedua gambar di atas...that shape?
Banyak orang yang bermasalah dengan berat badan, akhirnya mengadopsi pola makan "diatur" atau diet. Beberapa kali berganti pola makan gagal gagal dan gagal lagi. Yang didapat bukan berat badan berkurang tetapi malah semakin bertambah dari bobot semula.
Food Combining
Vegetarian
No carbohydrate, less protein, less lipid
Diet sesuai golongan darah
minum supplemen penurun berat badan, herbal dan kimiawi
Dengan atau tanpa olahraga
Ke enam metode diatas, sangat familiar termasuk buat saya, termasuk kita semua. Jujur, saya sendiri pun sudah mencoba ke enam cara di atas.
Mengapa?
Jawabannya:
Tiap orang melakukan pengaturan "pola makan" memiliki alasan masing-masing, salah satunya ingin mendapatkan shape yang pertama.
Hasilnya:
Kebanyakan gagal, boro-boro stabil malah naik hingga beberapa kilo.
Sampai di titik ini, biasanya akan berhenti disertai dengan rasa stres berkepanjangan, dan mulai membenci makanan. Semakin dibenci, semakin besar keinginan untuk memakannya bahkan dalam jumlah berlebihan. Otak telah di "sandera" untuk mengerti bahwa makanan adalah musuh, sehingga tidak boleh dimakan. Dalam kondisi seperti ini, pikiran dan input yang dimasukkan dengan perkataan-perkataan seperti itu akan semakin menarik kata-kata tersebut sehingga dapat terjadi :memakan makanan yang dibenci dan merasa bersalah terhadap tubuhnya setelah memakan makanan tersebut.
Secara terus-menerus akan berada dalam lingkaran tersebut, tak seorang pun yang mampu "menolong" bila tidak mau dan mampu membangkitkan semangat dari diri sendiri.
Bagaimana?
Biarkanlah berlalu, jangan dipikirkan berlarut-larut. Belum lagi harus mendengar obrolan teman "eh, lo gemukan ya?" atau "iih, gemuk banget si kamu?".$$##%%&@. Kurang kuat apalagi komentar tersebut menghancurkan rasa bersalah yang ada. Internal dan eksternal.
Caranya?
Teliti pola makan sebelumnya
Memulai kebiasaan "mengatur pola makan" kembali
Tidak berhasil juga?
Tidak berhasil juga? ada baiknya kita cek fakta berikut;
Pola makan sekarang ini, banyak menerapkan. Kurangi karbohidrat, perbanyak protein, kurangi lemak. Memang baik. Karbohidrat sangat kurang, sumber gula di dalam tubuh bisakah dipastikan tetap tercukupi?, protein memang baik untuk perbaikan sel-sel tubuh, asam urat hasil dari apa?, mengurangi lemak ada baiknya, bisakah dibedakan lemak yang masuk ke dalam tubuh, lemak jenis apa?
Pola makan, makanlah sayuran dan buah-buahan sebanyak-banyaknya. Sebenarnya sangat baik karena di dalamnya terdapat kandungan mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi selain mineral dan vitamin, masih ada zat lain yang terdapat di dalamnya. Sebagai efek samping :terjadinya pembesaran ukuran lambung, berarti asupan makanan harus lebih banyak
Minumlah air putih sebanyak-banyaknya. Lambung organ yang dipengaruhi, sebagai penampung dan pengolah makanan yang kita konsumsi.
Setelah olahraga, enak makannya enak badannya, koq malah berat bertambah, ditambah tubuh jadi bengkak (otot membesar), mengapa? dilakukan berlebihan, dan diforsir, tiba-tiba berhenti malah "melar". Tubuh membutuhkan waktu untuk mengadaptasi pola yang kita terapkan kepadanya.
Bentuk tubuh yang tidak proporsional, bukan hanya urusan penampilan tetapi kesehatan. (Di luar/apperance) Obesitas, kegemuan menderita penyakit komplikasi...akan disusul oleh diabetes, jantung, stroke de..el..el (Di dalam/inside) kesehatan pembuluh darah, organ-organ tubuh kita. Seringkali, orang yang merasa tubuhnya "kurus" dan memang kurus, merasa tidak akan berhadapan dengan penyakit-penyakit, tinggi kolesterol, lemak, penyumbatan pembuluh darah...memang di luar kurus, tetapi bagaimana di dalam tubuhnya (apakah pembuluh darahnya bebas plak?apakah organ pencernaannya berfungsi dengan baik hingga pembuangan sampahnya??) hanya kita pribadi yang Bisa menjamin. Bukan alasan, saya kan tidak gemuk jadi tidak usah mengatur makanan yang harus saya makan, perhatikanlah "penampilan di dalam tubuhmu!!", bukan penampilan luar!!
Mungkin ada baiknya kita mengadopsi metode yang terdapat dalam buku berjudul "langsing" By Iping.S (beliau seorang dokter juga, yang mengamati kebiasaan hidup obesitas bertahun-tahun lamanya, memiliki banyak rekan dokter).
Yang dicermati adalah Kualitas makanan yang kita makan. karb, protein, lipid, vitamin, minerals, fiber de..el..el. Memastikan makanan yang kita makan memang dibutuhkan tubuh dengan mengatur Jumlahnya.
Makanan mengandung zat gizi, itu yang kita masukkan ke dalam tubuh, tetapi seberapa banyak yang kita masukkan???
Silahkan coba, mengurangi porsi makan dari porsi biasanya...pada awalnya memang sulit (kurangi seperempatnya saja) hingga terbiasa kurangi sampai setengahnya. Susah!!jangan ditanya memang jawabannya itu. Tetapi fakta: Tubuh menerima pengkondisian yang di adopsi ke dalamnya, itulah sebabnya penerapannya harus pelan-pelan dan bertahap.
Percaya atau Tidak?? silahkan buktikan, tidak butuh sampai sebulan akan turun berat badan atau minimal mendapatkan berat badan dengan kondisi Stabil (tidak turun atau naik).
selamat mencoba!! dan mari berjuang mendapatkan bentuk tubuh yang kita inginkan (pria dan wanita)
Mencoba tips untuk mendapatkan kesehatan yang optimal, tidak ada salahnya, selagi masih mampu untuk menerapkannya.